Skip to content
  • Instagram
  • Facebook
Info Bintaro

Info Bintaro

Pusat Info & Gaya Hidup

Untuk liputan atau kerjasama media partner, hubungi info@infobintaro.com

  • Home
  • Berita
  • Kuliner
  • Etalase
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Event
  • Universitas Pembangunan Jaya
  • Universitas Pembangunan Jaya

Generational Gap: Bagaimana Cara Mengatasinya?

Universitas Pembangunan Jaya 5 August 2017
Share This

Perusahaan saat ini banyak didominasi oleh karyawan yang memiliki latar belakang generasi X (kelahiran tahun 1961 – 1980) dan generasi Y (kelahiran tahun 1981 – 2000).  Kenapa, sih, orang-orang ini dikelompokkan berdasarkan generasi? Istilah pengelompokkan generasi ini terjadi karena perilaku yang serupa akibat pengalaman peristiwa kehidupan yang serupa pula (Kupperschmidt dalam Kian & Yussof, 2012). Anak-anak generasi Y tumbuh dengan paparan perkembangan teknologi yang pesat sehingga sifatnya cenderung percaya diri, menyukai kreativitas dan hal-hal yang bersifat praktis. Maka dari itu, generasi Y kerap bertentangan dengan cara pandang generasi X yang dianggapnya rumit dan konvensional (Wiloto, 2016). Hal ini juga sering terjadi antara para anak dengan orang tuanya, kan? Perbedaan karakter yang cukup signifikan tersebut membuat generasi X khususnya dalam lingkungan pekerjaan harus beradaptasi terhadap generasi Y; begitu juga sebaliknya.

Setiap generasi memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan generasi sebelumnya, sehingga nilai dan cara pandang antar generasi mampu bertentangan satu sama lain dan menyebabkan konflik dalam lingkup kerja. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi masalah karena kesenjangan generasi ini. Banyak dampak negatif yang dapat dialami oleh karyawan karena masalah kesenjangan generasi, seperti rasa bingung, kebencian, permusuhan, atau bahkan yang paling buruk adalah angka turnover atau keluar-masuknya karyawan dalam perusahaan (Fatimah, Dharmawan, Sunarti, & Affandi, 2015). Namun, apabila konflik ini mampu dipahami dengan baik, karyawan mampu bersama-sama mewujudkan tujuan perusahaan tempatnya bekerja.

Bagaimana cara menjembatani perbedaan tersebut? Salah satu cara adalah mengingatkan kembali karyawan pada komitmen organisasional. Karyawan yang merasa sejalan dengan tujuan perusahaan; terlepas dari generasi mana, akan mencoba bertahan dan beradaptasi dengan organisasi atau perusahaannya. Komitmen organisasional ini terbukti berhubungan langsung dengan penurunan angka turnover dalam perusahaan (Naomi & Boezeman dalam Williams, Acheampong, & Edusei, 2015). Karyawan yang komitmen organisasionalnya tergolong tinggi mampu menguntungkan perusahaan karena ia selalu memberikan kinerja yang optimal, stabil, progresif, dan produktivitas yang tinggi.

Baca Juga  Hati-hati Bicara Kesehatan Mental di Media Sosial

Membangun komitmen organisasi bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya waktu untuk duduk dan berkumpul bersama antara karyawan ataupun pengelola perusahaan untuk menyamakan persepsi mengenai tujuan perusahaan. Perbedaan generasi tidak perlu dipertajam, namun kesamaan visi dan misi perlu ditekankan. Komitmen organisasional juga dapat dipengaruhi motivasi karyawan sendiri atau budaya organisasi yang dipersepsi karyawan. Karyawan yang tidak termotivasi untuk memberikan waktu dan tenaga mereka, maka dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan tinggi pun mereka akan memberikan performa kinerja yang buruk (Salleh, Zahari, Said, & Ali, 2016). Selain itu, budaya organisasi dijelaskan sebagai pengetahuan sosial yang dibagi bersama dalam lingkungan kerja, seperti peraturan, norma, dan nilai yang ada sehingga membentuk sikap dan perilaku karyawannya. Budaya organisasi yang tepat diciptakan dalam sebuah organisasi mampu meningkatkan efektivitas perusahaan dan mendukung tercapainya tujuan perusahaan bersama (Alfiana & Puspasari, 2016). Sebagaimana dikutip dalam pepatah oleh anonim, the key to a successful company is happy employees – and the key to happy employees is a strong company culture.

Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa perbedaan sifat generasi yang ada dalam perusahaan dapat menjadi penghalang untuk mencapai tujuan perusahaan, namun banyak faktor lain yang dapat meningkatkan kohesivitas dalam perusahaan.

Tim Penulis:

Karen Febriena Andini van den Broek, Clara Moningka, S.Psi, M.Si dan Yulius Fransisco Angkawijaya, M.Psi, Psi
Program Studi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Daftar Referensi:

Alfiana, Z. M., & Puspasari, D. (2015). Pengaruh budaya organisasi terhadap         komitmen organisasi pada karyawan PT. Sinar Sosro Surabaya. Jurnal   Administrasi Perkantoran (JPAP), 3(1), 1-19.

Fatimah, H., Dharmawan, A. H., Sunarti, E., & Affandi, M. J. (2015). The influence  of communication and motivation factors on employee engagement in the  generation x and y. International Journal of   Information Technology and Business Management, 38(1), 22-30.

Baca Juga  Semangat Sumpah Pemuda di Tengah Pandemi

Kian, T. S., & Yusoff, W. F. W. (2012). Generation x and y and their work motivation. Proceedings International Conference of Technology  Management, Business and Entrepreneurship, 396-408.

Salleh, S. M., Zahari, A. S. M., Said, N. S. M., & Ali, S. R. O. (2016). The  influence of work motivation on organizational commitment in the workplace. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences, 6(5), 139-143.

Williams, A. A., Acheampong, E. O., & Edusei, C. A. A. (2015). Impact of  motivation on employees commitment at Sociètè General SSB Bank in Accra, Ghana. International Journal of Economics, Commerce, and  Management, 3(2), 1-8.

Wiloto, C. (2016, 29 Maret). Generasi y & z dan matinya “middle man”.    Kompas.com. Diakses dari             http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/29/163334626/Generasi.   Y.Z.dan.Matinya.Middle.Man.

Tags: generasi x generasi y generational gap konflik kerja psikologi sosial universitas pembangunan jaya

Continue Reading

Previous: Memasak Bersama Anak: Mengolah Cinta dan Logika, Mengaduk Keterampilan dan Komunikasi dan Mematangkan Keceriaan dan Kepercayaan Diri
Next: Memahami Karakteristik Generasi Milenial

Related Stories

Menjadi Fasilitator Komunitas
  • Universitas Pembangunan Jaya

Menjadi Fasilitator Komunitas

1 December 2023
Mahasiswa Lakukan Gerakan Pungut Sampah (GPS) Dari Kampus UPJ Menuju Taman Menteng Bintaro
  • Pendidikan
  • Universitas Pembangunan Jaya

Mahasiswa Lakukan Gerakan Pungut Sampah (GPS) Dari Kampus UPJ Menuju Taman Menteng Bintaro

2 November 2023
Menghindari Food Waste
  • Pendidikan
  • Universitas Pembangunan Jaya

Menghindari Food Waste

7 October 2023

Recent Posts

  • Rayakan 40 Tahun Cita Rasa Swedia Bersama IKEA Meatballs dan Varian Terbarunya
  • Samsung luncurkan earbud terjangkau dengan fitur kecerdasan artifisial
  • IKEA Indonesia Rayakan Kemerdekaan ke-80 dengan Diskon Spesial dan Menu Nusantara
  • Tips Menata Ruang Kerja di Rumah
  • Produk Lokal Indonesia Kini Dijual di Outlet IKEA Seluruh Dunia

You may have missed

Rayakan 40 Tahun Cita Rasa Swedia Bersama IKEA Meatballs dan Varian Terbarunya
  • Uncategorized

Rayakan 40 Tahun Cita Rasa Swedia Bersama IKEA Meatballs dan Varian Terbarunya

21 August 2025
Samsung luncurkan earbud terjangkau dengan fitur kecerdasan artifisial
  • Uncategorized

Samsung luncurkan earbud terjangkau dengan fitur kecerdasan artifisial

19 August 2025
IKEA Indonesia Rayakan Kemerdekaan ke-80 dengan Diskon Spesial dan Menu Nusantara
  • Uncategorized

IKEA Indonesia Rayakan Kemerdekaan ke-80 dengan Diskon Spesial dan Menu Nusantara

13 August 2025
Tips Menata Ruang Kerja di Rumah
  • Uncategorized

Tips Menata Ruang Kerja di Rumah

10 August 2025
  • Instagram
  • Facebook
Copyright © Info Bintaro 2023 - All rights reserved.