Skip to content
  • Instagram
  • Facebook
Info Bintaro

Info Bintaro

Pusat Info & Gaya Hidup

Untuk liputan atau kerjasama media partner, hubungi info@infobintaro.com

  • Home
  • Berita
  • Kuliner
  • Etalase
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Event
  • Universitas Pembangunan Jaya

Memahami Karakteristik Generasi Milenial

Universitas Pembangunan Jaya 5 August 2017
Share This

Generasi Y atau generasi milenial, sebutan yang umum diberikan pada individu kelahiran tahun 1981-2000 kini sudah mulai mendominasi tempat kerja. Generasi ini menjadi sebuah breakthrough besar dibanding generasi-generasi sebelumnya karena perbedaan karakter yang cukup signifikan akibat paparan teknologi yang cukup pesat di masa perkembangannya. Tidak hanya pada tempat kerja, namun kesenjangan generasional ini paling umum dirasakan oleh para orang tua terhadap anaknya. Kini hampir semua anak generasi milenial tidak bisa berlama-lama jauh dari smartphone-nya. Semuanya sudah serba instan. Everything is just a click away.

Hal ini tentu berdampak pada karakter yang melekat pada diri generasi milenial. Penelitian Close dan Martins (2015) menyatakan bahwa generasi milenial terbukti generasi yang paling berbeda dengan generasi sebelumnya, khususnya dalam segi nilai. Nilai yang dianut oleh generasi milenial pada umumnya adalah ambisi dan tujuan pribadi, peningkatan kepercayaan diri, kebutuhan untuk mengekspresikan opini, dan toleransi rendah terhadap kebosanan. Hal ini membuktikan alasan di balik aktifnya generasi milenial dalam media sosial. Paparan internet yang “serba ada” menyebabkan generasi milenial cenderung menyukai hal-hal yang serba instan serta menghindari hal yang rumit dan bersifat konvensional (Wiloto, 2016). Hal tersebut juga membuat generasi ini tumbuh dengan karakter terbiasa mendapatkan hal yang mereka inginkan dengan mudah. Alasan itulah yang mendasari sifat kepercayaan diri yang tinggi pada generasi milenial, bahkan cenderung sombong dibandingkan generasi sebelumnya.

Eh, tapi nggak cuma itu aja. Generasi milenial juga memiliki segudang karakter positif. Sebagai contoh, generasi milenial memiliki karakteristik kepemimpinan yang sangat baik karena sifat ambisi pribadinya yang kuat (Close & Martins, 2015). Selain itu, generasi milenial juga sangat menyukai kreativitas, sehingga inovasi yang out-of-the-box tak jarang datang dari ide generasi milenial. Sebagai contoh, inovasi ojek online yang kini sudah berkembang pesat di tanah air merupakan hasil brainstorming dari generasi milenial. Selain itu, lembaga survey Pew Research Center membuktikan bahwa generasi milenial memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini terjadi karena biaya kehidupan yang semakin tinggi dan mendesak bagi generasi milenial serta angka pendapatan yang lebih rendah dan tidak sestabil generasi sebelumnya sehingga menuntut generasi milenial untuk terus berinovasi dan bekerja keras.

Baca Juga  Pengaruh Psikologi Massa pada Peristiwa Kanjuruhan, Malang

Kesimpulannya, banyak hal positif yang mampu diberikan oleh generasi milenial terhadap lingkungannya apabila dikenali dan dipahami dengan baik. Sudah saatnya kita beradaptasi dengan baik antar generasi, mengingat sebentar lagi kita sudah harus siap beradaptasi dengan generasi Z (post-millennial) yang diprediksi akan lebih individual dan lebih pesat lagi perkembangannya.

Tim Penulis:

Karen Febriena Andini van den Broek, Clara Moningka, S.Psi, M.Si dan Yulius Fransisco Angkawijaya, M.Psi, Psi
Program Studi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Daftar Referensi:

Close, D., & Martins, N. (2015). Generational motivation and preference for  reward and recognition. Journal of Governance and Regulations, 4(3), 259-270.

Pew Research Center. Millennials in Adulthood: Detached from Institutions,  Networked with Friends. Pewsocialtrends.org. Diakses dari http://www.pewsocialtrends.org/2014/03/07/millennials-in-adulthood/

Wiloto, C. (2016, 29 Maret). Generasi y & z dan matinya “middle man”.  Kompas.com. Diakses dari             http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/29/163334626/Generasi.   Y.Z.dan.Matinya.Middle.Man.

Tags: generasi milenial generasi z psikologi sosial universitas pembangunan jaya

Continue Reading

Previous: Generational Gap: Bagaimana Cara Mengatasinya?
Next: Kuliah Sambil Kerja, Mengapa Tidak?

Terkait

Aku dan Dia: Fenomena Perilaku Parasosial

Aku dan Dia: Fenomena Perilaku Parasosial

7 September 2023
Work-Life Balance

Work-Life Balance

16 August 2023
Orang Muda dan Pemilihan Umum

Orang Muda dan Pemilihan Umum

4 August 2023

Recent Posts

  • Rayakan Festival Mooncake 2023, Vietjet Hadirkan Promo Tiket Penerbangan Mulai Rp 0
  • Summarecon Mal Kelapa Gading Hadirkan Jakarta Sneaker Hub 2023
  • Antusiasme Tinggi, BCA SYNRGY Academy Batch ke-6 Siap Cetak 231 Talenta Digital Baru
  • Tokopedia Ungkap Kisah UMKM Tanah Air Tingkatkan Kesejahteraan Petani
  • Kanmo Group Hadirkan Toko Adidas dengan Konsep Home of Sport di AEON Mall BSD

You may have missed

Rayakan Festival Mooncake 2023, Vietjet Hadirkan Promo Tiket Penerbangan Mulai Rp 0

Rayakan Festival Mooncake 2023, Vietjet Hadirkan Promo Tiket Penerbangan Mulai Rp 0

23 September 2023
Summarecon Mal Kelapa Gading Hadirkan Jakarta Sneaker Hub 2023

Summarecon Mal Kelapa Gading Hadirkan Jakarta Sneaker Hub 2023

23 September 2023
Antusiasme Tinggi, BCA SYNRGY Academy Batch ke-6 Siap Cetak 231 Talenta Digital Baru

Antusiasme Tinggi, BCA SYNRGY Academy Batch ke-6 Siap Cetak 231 Talenta Digital Baru

22 September 2023
Tokopedia Ungkap Kisah UMKM Tanah Air Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Tokopedia Ungkap Kisah UMKM Tanah Air Tingkatkan Kesejahteraan Petani

22 September 2023
  • Instagram
  • Facebook
Copyright © Infobintaro 2023 All rights reserved.