Saat ini Indonesia memiliki 33 Rumah Sakit Vertikal yaitu rumah sakit yang berada di bawah pengelolaan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI). Badan Layanan Umum (BLU) memperkuat jejaring layanan rumah sakit di Indonesia guna tercipta rumah sakit terbaik di bidangnya sebagai upaya meningkatkan kemampuan Rumah Sakit Vertikal.
KEMENKES RI menggandeng RS Premier Bintaro (RSPB), PT. Mandiri Inhealth dan beberapa Rumah sakit besar untuk turut berbagi pengalaman dan pengetahuan pada Workshop Branding dan Marketing Layanan Unggulan Rumah Sakit Vertikal, yang diselenggarakan selama 3 hari di Bali dari tanggal 22 – 24 Juni 2023.
Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, rumah sakit vertikal harus menjalankan perannya dengan memenuhi tiga fungsi. Pertama diharapkan bisa menjadi pengampu dan contoh dalam memberikan pelayanan pada pasien dari sebelum hingga sesudah menjalani perawatan, dengan harapan pelayanan setara level rumah sakit di Asia.
Kedua rumah sakit vertikal didorong untuk mewujudkan program nasional. Rumah sakit vertikal tidak boleh hanya memperbaiki dirinya tetapi juga harus mengampu rumah sakit lain, baik dari sumber daya manusia kesehatan maupun fasilitas yang disediakan. Fungsi ketiga adalah menjadi tongkat riset terbaik di Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan sebuah metode pelayanan terbaru agar semua aspek layanan kesehatan di Indonesia menjadi semakin baik. Untuk mencapai tujuan ini fungsi branding dan juga marketing dibidang kesehatan juga dirasa memiliki peran yang sangat penting.
CEO RSPB, dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes pada acara yang dihadiri oleh 70 peserta dari 34 provinsi di Indonesia, berkesempatan memaparkan praktik branding dan marketing di RSPB. Menurutnya, “marketing dan branding merupakan investasi jangka panjang secara teratur dan kreatif, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan, yaitu menciptakan image positif secara kreatif dari slogan, logo, bahkan nada suara agar produk atau jasa dari perusahaan dapat melekat di pikiran konsumen.”
Tidak dapat dipungkiri, promosi Rumah Sakit di Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain dimana informasi layanan kesehatannya dapat ditemukan dengan mudah di dunia maya dan dibaca oleh masyarakat Indonesia. Digital Marketing layanan kesehatan di Indonesia nyaris tidak terdengar tertutup oleh Digital Marketing luar negeri.
Kini pemerintah sedang menghimbau masyarakat untuk tidak berobat ke luar negri dan RSPB menjadi salah satu Rumah sakit yang mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari kementrian kesehatan sebagai rumah sakit penyelenggara Health Tourism sehingga peran digital marketing menjadi sangat penting.
Pada saat pandemi Covid-19 datang, banyak hal yang terjadi seperti tenaga kesehatan menjadi korban, volume pasien menurun drastis, kegiatan marketing terhenti karena banyaknya perusahaan lock down. RSPB melakukan berbagai terobosan seperti maintain brand awareness, good revenue dan customer relation dengan cara bermetamorfosa pada media sosial.
Digital Marketing juga perlu dimaksimalkan salah satunya dengan membuat konten di media sosial yang menampilkan topik terkini. Dari sekian lama perjalanan tersebut, RSPB melakukan berbagai inovasi dengan membuat berbagai program-program baru, agar video edukasi tidak terlihat membosankan dan masyarakat tertarik untuk menyimak dengan mendapatkan informasi dan juga terhibur.
Sejak berdiri dari tahun 1998 hingga kini, RSPB telah mengembangkan dan memiliki 6 layanan unggulan atau Center of Excellence yaitu Orthopedi, Spine Center, Sport Clinic, Vascular Center, Skin & Laser Clinic serta Stroke Center.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai RS Premier Bintaro dan pelayanan kesehatan yang ditawarkan, silakan kunjungi situs resmi kami di www.ramsaysimedarby.co.id/rspb
(EV)