Polusi udara di Jakarta belakangan ini semakin menjadi masalah yang serius, khususnya untuk masyarakat yang beraktivitas dan juga tinggal di daerah Jabodetabek. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan faktor lainnya telah menimbulkan kualitas udara yang semakin memburuk dan berdampak negatif bagi kesehatan. Beberapa dampak langsung dirasakan oleh masyarakat mulai dari gangguan kulit di daerah wajah sampai gangguan iritasi mata dan sakit pernapasan.
Tentunya hal ini sangat merugikan bagi masyarakat yang bepergian dan beraktivitas di luar rumah. Oleh sebab itu, pemerintah berencana memberlakukan sistem WFH (work from home) supaya masyarakat terhindar dari paparan polusi secara langsung. Namun, apakah imbauan ini cukup untuk menjaga diri kita dan keluarga dari buruknya kualitas udara saat ini?
Kita juga baiknya turut berupaya untuk melindungi diri dan keluarga di rumah dari dampak negatif polusi udara, terutama bagi yang bermukim hunian berdekatan dengan kawasan industri atau jalan raya padat. Gravel memiliki beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menjaga kualitas udara pada hunian Anda.
1.Atur Buka Waktu Tutup Pintu dan Jendela
Pertama, hindari membuka pintu dan jendela secara berlebihan, hal ini dapat menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam. Memang, sirkulasi udara dalam ruang itu penting, tapi kita harus pilah pilih waktu ketika polusi udara sedang tidak tinggi. Bagi yang tinggal di gedung bertingkat di kawasan sibuk, pastikan Anda tidak membuka jendela di jam padat. Perhatikan waktu ketika keramaian lalu lintas dan aktivitas industri sedang mereda, agar sirkulasi udara tetap bersih dan sehat.
2.Memasang Exhaust
Udara dalam ruangan bisa menjadi terlalu jenuh jika terlalu sering tertutup. Agar udara pengap bisa dikeluarkan, gunakan exhaust yang dapat membawa udara lembab dan panas ke luar rumah. Exhaust dapat membantu sirkulasi udara tetap berjalan dan mengurangi akumulasi polutan dalam ruangan.
3.Gunakan Seal Kedap Udara Pada Celah Pintu dan Jendela
Seal karet pada celah pintu dan jendela dapat membantu menghalangi udara luar yang kotor agar tidak masuk ke dalam rumah.
4.Menanam Tanaman Penyaring Udara
Tanaman pembersih udara seperti bambu dan tanaman lidah mertua yang rapat di sekitar rumah bisa membantu mengurangi jumlah polutan yang masuk ke area sekitar rumah. Lokasi penanaman juga berpengaruh, usahakan tanam di area seperti tepi jalan, atau dekat bukaan yang cukup besar.
5.Gunakan AC dengan Sistem Recirculate
Sebagian besar AC memiliki sistem ini, cuma jarang digunakan. Saat-saat seperti inilah, sebaiknya kita menggunakan fitur ini. Sistem recirculate AC akan mengolah udara di dalam rumah untuk disaring dan didinginkan dan kemudian masuk kembali ke dalam rumah, tanpa mengambil udara dari luar sama sekali.
Selain lima tips di atas, penggunaan air purifier juga dapat membantu menyaring udara yang masuk ke dalam rumah, tempatkan di daerah seperti jendela dan juga di ruang keluarga. Olahraga dan makan-makanan bergizi juga diperlukan, supaya tubuh memiliki daya tahan yang kuat sehingga tidak mudah terpapar sakit. Jangan lupa juga rutin membersihkan rumah untuk mengurangi akumulasi debu dan partikel-partikel lain yang dapat mempengaruhi kualitas udara.
Dengan tips-tips tadi Anda mengurangi risiko terhadap polusi udara di dalam rumah. Menurut Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, “jangan sampai Anda dan keluarga tidak aman dari paparan polusi di dalam rumah Anda sendiri. Segera cek dan pastikan kondisi rumah Anda aman.”
Dengan aplikasi pencari tukang bangunan, Gravel. Anda dapat memastikan kondisi hunian Anda. agar tetap prima kebutuhan konstruksi seperti memasang seal kedap, pemasangan exhaust, dan lainnya juga dapat dilakukan.
Menurut Co-founder dan CPO Gravel, Fredy Yanto, “dengan kualitas tukang bangunan dan pelatihan secara berkala yang kami berikan, Gravel siap membantu Anda menjadi penyedia jasa tukang bangunan untuk solusi konstruksi hunian Anda. Pesan sekarang dan ayo merdeka dari polusi udara di hunian Anda, bersama Gravel.
(BON)