Skip to content
  • Instagram
  • Facebook
Info Bintaro

Info Bintaro

Pusat Info & Gaya Hidup

Untuk liputan atau kerjasama media partner, hubungi info@infobintaro.com

  • Home
  • Berita
  • Kuliner
  • Etalase
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Event
  • Universitas Pembangunan Jaya

Pengaruh Psikologi Massa pada Peristiwa Kanjuruhan, Malang

Universitas Pembangunan Jaya 15 October 2022
Share This

Artikel ini akan membahas peristiwa baru-baru ini di Stadion Kanjuruhan, Malang dari sudut pandang ilmu Psikologi Sosial. Sangat disayangkan pada peristiwa Kanjuruhan tersebut, momen yang seharusnya merupakan momen bahagia dan seru berubah menjadi momen yang tragis. Dimulai dari kekalahan suatu tim, berubah menjadi kekacauan yang menimbulkan korban jiwa. Semua orang yang menyaksikan berita mengenai keadaan tersebut merasa marah, kecewa, banyak menyalahkan pihak kepolisisan yang dianggap bermain “kasar”.  Tetapi apakah kita menyadari bahwa dalam situasi tertentu, termasuk dalam situasi tersebut kita tidak dapat meremehkan massa. Bagaimana massa dapat mempengaruhi perilaku individu.

Menurut American Psychological Association, psikologi massa sendiri dapat didefinisikan sebagai kondisi emosi yang muncul pada segerombolan orang yang pada dasarnya tidak memiliki karakteristik yang sama, namun menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan. Dalam peristiwa kerusuhan yang terjadi, individu bisa saja tidak saling mengenal satu sama lain dan tidak berinteraksi dengan intens, namun pada akhirnya mereka bergerak bersama untuk melakukan sesuatu. Dinamika ini terjadi, karena dalam massa, mereka merasa memiliki tujuan yang sama dan kehilangan identitas sebagai individu. Proses ini juga berlaku pada situasi tawuran atau kerusuhan, di mana individu bisa saja tidak berinteraksi intens, namun merasa sebagai bagian dari kelompok tertentu dan melakukan perilaku atas dasar kelompok. Dalam hal ini massa akan bergerak atas dasar emosi. Kelompok ataupun massa akan mengalami keseruan berada dalam ruang lingkup yang lebih besar dari dirinya. Bayangkan diri Anda menonton konser seorang diri tanpa ada penonton lain. Situasi emosi yang ada pasti berbeda. Kita akan lebih berani berteriak, bernyanyi bersama ketika berada dalam kelompok dibandingkan dengan ketika kita seorang diri. Dalam situasi ini kita akan melupakan batasan-batasan normal dan identitas individu; malah responsif terhadap norma kelompok. Hal ini yang kemudian disebut deindividualisasi.

Baca Juga  Menghindari Cemburu Berlebihan

Deindividualisasi merupakan kondisi ketika seorang individu mengalami penurunan kesadaran atas batasan ataupun standar normal dalam berperilaku akibat berada di antara kerumunan.  Ketika seorang individu menjadi bagian dari suatu kelompok atau massa, mereka cenderung bertindak serta berperilaku sesuai dengan norma kelompoknya. Misalnya dalam konteks ini terdapat sekelompok massa merasa tidak puas dengan kekalahan tim favoritnya sehingga mereka meluapkan kekecewaannya dengan merusak fasilitas umum. Hal tersebut merupakan kekerasan kolektif di mana sekelompok individu melakukan bentuk kekerasan untuk mencapai tujuan tertentu

Selain itu, konformitas menjadi salah satu alasan seorang individu bertindak seperti demikian walaupun tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Melalui konformitas, seorang individu dapat menunjukkan keberadaan dirinya dalam suatu kelompok sehingga mereka memperoleh identitas sosialnya serta memperoleh dukungan emosional.

Berada bagian dari suatu kerumunan tanpa disadari mempengaruhi bagaimana kita bertingkah laku. Kejadian yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang membuktikan peran massa yang memicu deindividualisasi. Pentingnya penekanan norma positif dalam suatu kelompok menjadi kunci utama untuk meminimalisir tindakan agresif yang dapat mencelakai diri sendiri maupun anggota kelompok lainnya.

Tim Penulis:

Clara Moningka & Annisa Windi Soewastika
Program Studi Psikologi – Universitas Pembangunan Jaya

 Referensi

  1. Psikologi Massa: https://dictionary.apa.org/mass-psychology
  2. Myers, D.G. and Twenge, J.M. (2016) Social Psychology. 12th Edition, McGraw-Hill, New York. https://www.scirp.org/(S(351jmbntvnsjt1aadkposzje))/reference/referencespapers.aspx?referenceid=2129206
  3. Moningka, C. (2019). Model teori kesejahteraan subjektif dengan predictor persepsi terhadap perubahan sosial, deprivais relative temporal, dan identitas sosial: Studi pada warga Jakarta. Universitas Gunadarma.
  4. Moningka, C., Hafiz, S. el, Nauly, M., Abdan, M., Reza, M., & Joevarian. (2018). Psikologi Sosial: pengantar dalam teori dan penelitian (M. N. Milla, Ardinigtyas, & Zainal, Eds.). Salemba Humanika.
  5. Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2020). Psikologi sosial. Salemba Humanika.
Baca Juga  Perempuan di Tengah Pandemi
Tags: psikologi sosial tragedi kanjuruhan universitas pembangunan jaya

Continue Reading

Previous: Webgames Jadi Sarana Belajar Pajak
Next: Mencapai Resolusi dengan Optimisme dan Rasa Syukur

Terkait

Aku dan Dia: Fenomena Perilaku Parasosial

Aku dan Dia: Fenomena Perilaku Parasosial

7 September 2023
Work-Life Balance

Work-Life Balance

16 August 2023
Orang Muda dan Pemilihan Umum

Orang Muda dan Pemilihan Umum

4 August 2023

Recent Posts

  • Pameran One Stop Home Solution HOMEDEC Hadir Kembali, Tawarkan Diskon Produk Renovasi
  • Ikut Ramaikan KAI Expo 2023, tiket.com Hadirkan Tiket Kereta Harga Spesial & Liburan
  • Tokopedia Bagi Tips Belanja Online Hemat, Gajian Jangan Hanya Numpang Lewat!
  • Ariston Experience Center Jadi Ruang Inspirasi Kebutuhan Pemanas Air
  • INFORMA Electronics Gelar Brand Festival untuk Penuhi Kebutuhan Masyarakat

You may have missed

Pameran One Stop Home Solution HOMEDEC Hadir Kembali, Tawarkan Diskon Produk Renovasi

Pameran One Stop Home Solution HOMEDEC Hadir Kembali, Tawarkan Diskon Produk Renovasi

30 September 2023
Ikut Ramaikan KAI Expo 2023, tiket.com Hadirkan Tiket Kereta Harga Spesial & Liburan

Ikut Ramaikan KAI Expo 2023, tiket.com Hadirkan Tiket Kereta Harga Spesial & Liburan

30 September 2023
Tokopedia Bagi Tips Belanja Online Hemat, Gajian Jangan Hanya Numpang Lewat!

Tokopedia Bagi Tips Belanja Online Hemat, Gajian Jangan Hanya Numpang Lewat!

28 September 2023
Ariston Experience Center Jadi Ruang Inspirasi Kebutuhan Pemanas Air

Ariston Experience Center Jadi Ruang Inspirasi Kebutuhan Pemanas Air

28 September 2023
  • Instagram
  • Facebook
Copyright © Infobintaro 2023 All rights reserved.