Siapa sih saat ini yang tidak menggunakan media sosial, seperti Instagram, Tik tok dan lain sebagainya? Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang digandrungi remaja hingga dewasa saat ini untuk meperoleh informasi dan tren. Data menunjukkan sebanyak 33,90 juta orang di Indonesia merupakan pengguna aktif Instagram dengan rentang usia 18 hingga 24 tahun. Ada beragam alasan seseorang ‘senang’ menggunakan medsos, khususnya Instagram dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satunya sarana untuk mengekspresikan diri, menunjukkan aktivitas yang mereka banggakan, membangun social networking dan memperoleh informasi. Banyak hal yang dianggap menyenangkan diperoleh dari sosial media.
Sayangnya di balik hal positif yang dirasakan oleh pengguna, sosmed tidak sepenuhnya dipandang sebagai platform yang menghibur. Saling follow satu sama lain di Instagram tentu menambah relasi, tetapi hal ini juga dapat menimbulkan perilaku social comparison dalam diri dan mengakibatkan munculnya feedback negatif terhadap diri sendiri. Apa yang dimaksud dengan social comparison? Social comparison merupakan perilaku membandingkan diri sendiri dengan orang lain sehingga mempengaruhi bagaimana seseorang menilai dirinya. Hal tersebut yang kemudian menjadi acuan berperilaku.
Festinger membagi social comparison menjadi dua. Pertama, individu membandingkan dirinya dengan seseorang yang dianggap lebih tinggi status atau keterampilannya (upward comparison) dan kedua, individu bisa membandingkan dirinya dengan seseorang yang kurang beruntung atau memiliki status lebih rendah (downward comparison). Pada dasarnya perilaku social comparison tidak selalu berdampak negatif, tergantung bagaimana individu memaknai perbandingan tersebut.
Kecenderungan untuk membandingkan kehidupan secara upward dapat saja memicu emosi negatif pada diri sehingga perasaan frustasi tak jarang ditemui, hal ini terbukti dalam studi pada 600 orang dewasa yang menyatakan bahwa mereka seringkali merasa ‘iri’ dan ‘cemburu’ ketika membandingkan kehidupannya dengan orang lain setelah melihat suatu foto di instagram. Perasaan iri tersebut mengakibatkan seseorang merasa tidak puas dan bahagia dengan apa yang dimiliki. Di sisi lain bisa saja individu yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai kondisi tertentu. Tetapi, bagaimana meminimalisir perilaku social comparison?
Salah satu perilaku yang dapat dilakukan adalah meminimalisir penggunaan sosial media dan menghindari hal yang dapat memicu perilaku membandingkan. Terkadang terdapat beberapa konten Instagram yang tidak dapat dihindari sehingga penting juga untuk meningkatkan self-regulation dan self-control sehingga kita mampu mengatur perilaku dan emosi ketika dihadapkan dengan hal yang memicu perasaan iri. Hal lain yang dapat dilakukan adalah ‘reframe the negative’ sebagai upaya untuk merubah sudut pandang yang dimiliki menjadi lebih positif sehingga bersyukur dengan apa yang dimiliki juga sangat penting untuk diterapkan dalam diri. Yuk, mulai saat ini kurangi perilaku social comparison dan syukuri apa yang dimiliki!
Tim Penulis:
Clara Moningka & Annisa Windi Soewastika
Universitas Pembangunan Jaya
Daftar Referensi
- Annur, C. M. (2021). Pengguna Instagram di Indonesia. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/15/ada-91-juta-pengguna-instagram-di-indonesia-mayoritas-usia-berapa#:~:text=Laporan%20Napoleon%20Cat%20menunjukkan%2C%20ada,yakni%20sebanyak%2033%2C90%20juta.
- Brown, J. (2018). Apa saja bukti pengaruh media sosial kehidupan Anda – BBC News Indonesia. BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-42679432.amp
- Crusius, J., Corcoran, K., & Mussweiler, T. (2022). Social Comparison: A Review of Theory, Research, and Applications. Theories in Social Psychology, January, 1–23. https://www.researchgate.net/publication/353803747_Social_Comparison_A_Review_of_Theory_Research_and_Applications
- Emmons, R. (2013). How Gratitude Can Help You Through Hard Times. Greater Good Magazine, 8. https://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_gratitude_can_help_you_through_hard_times
- Gangi, C. E., & Koterba, E. A. (2017). What Does She Have that I Don’t? The Effect of Sexual Activity on Social Comparisons and Body Dissatisfaction in Emerging Adult Women. Journal of Adult Development, 24(3), 155–162. https://doi.org/10.1007/s10804-016-9254-5
- Holmgren, H. G., & Coyne, S. M. (2017). Can’t stop scrolling!: pathological use of social networking sites in emerging adulthood. Addiction Research and Theory, 25(5), 375–382. https://doi.org/10.1080/16066359.2017.1294164
- Moningka, C., & Eminiar, P. R. (2020). The Effect of Self-Comparison in Social Media on Self Esteem. 494(Iciap 2019), 383–389. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201125.032
- Nesi, J., & Prinstein, M. J. (2015). Using Social Media for Social Comparison and Feedback-Seeking: Gender and Popularity Moderate Associations with Depressive Symptoms. Journal of Abnormal Child Psychology, 43(8), 1427–1438. https://doi.org/10.1007/s10802-015-0020-0
- Perry, E. (2022). Stop comparing yourself to others : do these 10 things instead. Better Up. https://www.betterup.com/blog/comparing-yourself-to-others
- Ting, H., Wong, W., de Run, E., & Lau, S. (2015). Beliefs about the use of Instagram: An exploratory study. International Journal of Business and Innovation, 2(2), 15–31. https://www.researchgate.net/publication/272026006_Beliefs_about_the_Use_of_Instagram_An_Exploratory_Study