Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Jawa Tengah dengan tema “Raih Cuan Sebagai Product Reviewer di Ruang Digital” pada Senin (12/3/2024).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2024 yang ahli di bidangnya untuk berbagai bidang antara lain Dosen Magister Hukum Universitas Semarang Bambang Sadono, Voice Over Talent Aulia Oktaviana, dan Blogger serta Content Creator Marita Surya Ningtyas
Survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2023 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 215 juta.
Adapun menurut data BPS pada 2018 dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
Akses internet membuka peluang masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan, khususnya saat memiliki keahlian yang mumpuni.
Salah satu profesi menarik yang muncul karena internet adalah product reviewer atau pengulas barang. Profesi ini bisa mendulang pendapatan tambahan bahkan utama saat konten ulasan diterima baik oleh masyarakat.
“Product reviewer ini bekerja dengan memperkenalkan merek atau brand, memberikan informasi terkait suatu produk atau jasa, dan melakukan persuasi, mengajak untuk membeli atau mencoba,” jelas Marita saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di Jawa Tengah Senin (12/3/2024).
Bambang menambahkan, ada banyak jenis produk dan jasa yang saat ini dapat diulas dan dibuat konten, mulai dari buku, film, musik, olahraga, produk farmasi, destinasi wisata, lembaga pendidikan, barang elektronik, dan masih banyak lagi.
Bambang menambahkan, review atau ulasan ideal pada dasarnya harus memiliki lima hal, yaitu informatif, kritis, kontekstual, edukatif, dan decidable atau bisa menjadi pertimbangan.
“Konten bisa positif secara substantif atau teknis,” kata Bambang.
Ia menjelaskan, konten positif bersifat substantif umumnya bersifat informatif, edukatif, motivatif, dan solutif. Konten ini juga mendorong kreativitas dan produktivitas.
Sementara konten positif secara teknis berasal dari sumber yang kredibel, disampaikan secara jernih, lengkap, dan menarik. Konten jenis ini umumnya didukung dengan referensi yang teruji diimbangi dengan sumber pembanding yang memadai.
Cara menjadi product reviewer kredibel dan mendulang cuan
Hampir semua orang bisa menjadi product reviewer, hal itu disampaikan oleh Marita. Sebab, selama ada internet dan alat kerja seseorang dapat menjadi product reviewer, tidak peduli latar belakang profesi, usia, lokasi, atau modal.
“Product reviewer ini memiliki waktu kerja dan tempat kerja yang fleksibel, selain itu modalnya juga seadanya,” jelas Marita.
Namun ia mengingatkan, sebelum mengharapkan cuan dari profesi ini, product reviewer dituntut untuk konsisten, sabar, melakukan evaluasi, melakukan teknik ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi), serta menjalani dengan sukacita.
Saat memutuskan untuk menjadi product reviewer, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Aulia mencontohkan, seseorang bisa melihat tren pengguna media sosial dari media yang paling banyak digunakan dan durasi penggunaan paling banyak.
Selanjutnya, tetapkan target penonton. Bisa jadi orang yang sudah memiliki minat dan kebutuhan untuk barang atau jasa tersebut. Cirinya, orang tipe ini akan mencari informasi mengenai barang atau jasa yang ingin dibeli.
Target lain adalah orang yang belum memiliki minat dan kebutuhan, tetapi tertarik membeli karena melihat konten yang menarik.
Pengetahuan mengenai target market, karakter pengguna media sosial, dan algoritma menjadi hal penting bagi product reviewer.
Sebab, banyaknya jumlah penonton dapat menarik brand untuk bekerja sama dengan seorang product reviewer.
“Ada dua jenis algoritma di media sosial, berdasarkan waktu dan ketertarikan,” jelas Aulia.
Algoritma berdasarkan waktu diterapkan oleh Instagram dan Facebook. Cirinya, konten yang ditampilkan adalah akun, hashtag, dan grup yang kita ikuti. Selain itu adalah akun yang sering berinteraksi dengan pengguna.
Beda hal dengan algoritma berdasarkan ketertarikan yang diterapkan oleh Instagram Reels, YouTube Shorts, Tiktok, dan Twitter. Media sosial ini lebih berfokus pada interaksi dalam konten, ketertarikan pengguna dengan topik, hashtag, audio, dan tipe konten.
Pada TikTok contohnya, media sosial dengan durasi penggunaan terlama masyarakat Indonesia dari 1 Juli sampai 30 September 2023 yang didata oleh Data.ai.
Rata-rata pengguna di Indonesia menyaksikan 38 jam 26 menit konten di TikTok selama satu bulan.
Konten FYP atau yang berhasil muncul pertama kali saat pengguna mengakses TikTok menjadi target yang ingin dicapai oleh procut reviewer. Semakin konten menjadi FYP maka semakin banyak jumlah viewers atau penonton.
Aulia menyimpulkan ada 10 cara membuat konten FYP di TikTok, yaitu:
1. Fokus membuat konten narasi, berupa video ringan dan mudah untuk dinikmati.
2. Fokus di satu niche konten atau konten spesifik, misalnya ulasan, tutorial (cara, langkah) tips dan trik, video estetik, atau fakta unik.
3. Buat konten yang meningkatkan engagement. Pastikan konten dapat dengan mudah dimengerti, dipahami, dan terhubung (relatable) untuk pengguna lain sehingga mengundang interaksi. Umumnya konten ini punya clickbait atau umpan yang memancing interaksi pada bagian awal.
4. Gunakan lagu atau audio yang sedang populer sebagai latar belakang video.
5. Ikuti tren, filter, atau tantangan yang sedang viral dan banyak FYP.
6. Upload video di jam prime time, yaitu 12.00-13.00, 16.00-17.00, dan 20.00-23.00.
7. Jaga kualitas video, mulai dari isi, video, kualitas suara, sampai kejernihan gambar.
8. Pilih video dengan durasi pendek, karena yang terlalu panjang cenderung dilewati pengguna.
9. Konsisten mengunggah konten.
10. Berkolaborasi dan berinteraksi dengan kreator lain.
Product reviewer yang kontennya dinikmati banyak orang, dapat memberi keuntungan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Product reviewer yang mumpuni bisa mendapatkan uang, produk, staycation, tur, sampai beasiswa gratis.
Marita menyampaikan product reviewer juga dapat mendorong masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri, mendukung UMKM, berjejaring, menambah wawasan, dan meningkatkan rasa cinta tanah air.
“Jadikanlah dunia digital menjadi ruang berinteraksi dan berkarya yang positif. Kita bisa memulainya dengan menjadi product reviewer yang memiliki nilai dan memberikan inspirasi kepada sekitar,” kata Marita.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI(Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
(BUS)