Siapa sih yang tidak pernah bermain? petak umpet, puzzle, lompat tali karet, mewarnai, dan tebak-tebakan? Bermain merupakan salah satu aktivitas yang menggembirakan. Kita aktif secara fisik dan sosial. Di sisi lain secara psikologis kita menjadi bahagia. Bagi anak, bermain merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Dengan bermain, mereka memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri, menambah kreativitas, bahkan melatih kemampuan problem-solving (pemecahan masalah). Menurut National Work Force Centre of Child Mental Health, bermain juga dapat menstimulasi anak anak untuk berkompetisi.
Sayangnya masih banyak orang tua menganggap bermain hanya membuang waktu, padahal dalam Konvensi hak Anak yang dikeluarkan oleh International Play Asociation menyatakan bahwa tiap anak memiliki hak untuk bermain dan pemerintah diharapkan mempromosikan kegiatan bermain sebagai hak bagi setiap anak. Saat ini masih ada orang tua yang kurang menyadari kegiatan bermain. Dunia yang semakin kompetitif membuat orang tua cenderung menyuruh anaknya untuk belajar dan belajar. Bahkan anak-anak kerap menghabiskan waktu untuk les mata pelajaran dan keterampilan lain. Seorang teman bahkan menyuruh anaknya untuk les mata pelajaran setiap hari, diikuti les musik, Bahasa dan lain sebagainya. Ada kalanya orang tua meminta anaknya melakukan aktivitas tersebut supaya anak mereka memiliki “kegiatan”. Pada anak-anak tertentu, mereka dapat mengatasi hal ini. Mereka bisa menyesuaikan diri dengan jadwal yang padat dan bisa menikmati. Pada anak yang lainnya, kegiatan ini bisa menjadi beban untuk mereka.
Bermain pada dasarnya sangat penting untuk mengembangkan kemampuan kognitif, fisik, sosial serta emosional. Salah satu psikoterapis Providence John’s Child and Family Develoment Center in Santa Monica, Mayra Mendez, PhD, menjelaskan kegiatan bermain sangat penting dan menjadi primary foundation untuk belajar, mengeksplorasi, memecahkan masalah, dan membangun pemahaman tentang dunia dan belajar mengenai peran di masyarakat. Beberapa studi bahkan membuktikan bahwa aktivitas bermain membantu perkembangan fisik, moral, intelektual, sosial dan emosional anak.
Saat bermain, anak banyak melakukan interaksi. Mereka dapat bermain dengan orang tua, saudara, ataupun teman. Contohnya ketika bermain secara berkelompok dengan teman sebaya, anak akan terbiasa untuk berkerja secara berkelompok (work in group). Selain itu mereka juga akan belajar untuk berbagi, bernegosiasi, dan berusaha dalam menyelesaikan suatu konflik. Hal ini memiliki dampak positif bagi perkembangan otak.
Namun saat ini terjadi pandemi COVID-19 yang menyebabkan anak tidak bisa bermain dan berinteraksi secara langsung dengan teman sebayanya. Anak cenderung bermain secara online, dan di sisi lain orang tua yang sibuk bekerja kadang sudah kelelahan saat diajak bermain. Fenomena ini menyebabkan orang tua mengeluh bahwa anaknya lebih sering berhadapan dengan layar gadget. Perlu diingat pandemi ini tidak hanya tantangan bagi para orang dewasa tetapi anak-anak pun juga. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa bermain merupakan cara anak melepaskan rasa bosan serta stress yang dimiliki. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh Capurso & Pazzagli yang menyatakan bahwa bermain merupakan sarana coping yang anak miliki ketika mengalami hal sulit pada stressful situations.
Sebagai orang tua, kita dapat mengubah perspektif negatif Anda terhadap permainan online. Kita bahkan bisa memilih permainan yang lebih baik untuk anak, seperti scrabbles, bookworm, sudoku, toon math, dan banyak permainan edukasi lainnya dapat dijadikan sarana pembelajaran. Survei yang dilakukan United Kingdom’s National Literacy Trust menunjukkan sebesar 35% anak yang bermain interactive story games terbukti memiliki kemampuan membaca yang lebih baik. Selain itu, pelajaran matematika yang seringkali dianggap suatu hal yang sulit dapat diubah menjadi tantangan menyenangkan melalui permainan edukasi matematika seperti prodigy games dan toon math yang melibatkan skill berhitung .Jika Anda berpikir virtual games akan membuat anak-anak menjadi malas bergerak, maka Anda bisa juga meluangkan waktu untuk bermain dan mengajak mereka beraktivitas, seperti olahraga ringan di lapangan, berkebun, dan lain sebagainya.
Bermain merupakan hal yang paling lekat dengan anak-anak. Hal yang menyenangkan dan membahagiakan ini, ternyata juga memberikan hal positif untuk anak melalui permainan yang bersifat edukasi. Namun perlu diingat, bagaikan 2 sisi koin, bermain juga perlu ada batasnya. Di sinilah adanya peran penting orang tua untuk mengawasi jenis permainan dan durasi anak dalam bermain, bahkan mengajak dan meluangkan waktu untuk ikut bermain. Semoga anak-anak di Indonesia memperoleh hak bermainnya! Selamat Hari Anak!
Tim Penulis:
Clara Moningka dan Windy Soewastika
Staf Pengajar Prodi Psikologi
Universitas Pembangunan Jaya
Daftar Referensi
Capurso, M., & Pazzagli, C. (2016). Play as a coping strategy?: A review of the relevant literature. Children’s Health Care, 45(1), 39–66. https://doi.org/10.1080/02739615.2014.948163
Elassar, B. A. (2020). Video games help children improve literacy , communication and mental well-being , survey finds. 2020. https://edition.cnn.com/2020/09/05/health/video-games-literacy-creativity-children-trnd/index.html
Fortin, J. (2012). UN Convention on the Rights of the Child. Children’s Rights and the Developing Law, 752–769. https://doi.org/10.1017/cbo9781139168625.021
Ginsburg, K. R., Shifrin, D. L., Broughton, D. D., Dreyer, B. P., Milteer, R. M., Mulligan, D. A., Nelson, K. G., Altmann, T. R., Brody, M., Shuffett, M. L., Wilcox, B., Kolbaba, C., Noland, V. L., Tharp, M., Coleman, W. L., Earls, M. F., Goldson, E., Hausman, C. L., Siegel, B. S., … Smith, K. (2007). The importance of play in promoting healthy child development and maintaining strong parent-child bonds. Pediatrics, 119(1), 182–191. https://doi.org/10.1542/peds.2006-2697
Petrovska, S., Sivevska, D., & Cackov, O. (2013). Role of the Game in the Development of Preschool Child. Procedia – Social and Behavioral Sciences, 92(March), 880–884. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.08.770
Todd, J. (2020). Video games can add to kids’ learning during COVID-19 pandemic. https://theconversation.com/video-games-can-add-to-kids-learning-during-covid-19-pandemic-143959
Using play to support children during COVID-19 Emerging. (2020). National Work Force Centre of Child Mental Health; Emerging Minds. https://emergingminds.com.au/resources/using-play-to-support-children-during-covid-19/
Zapata, K. (2020). The Importance of Play: How Kids Learn By Having Fun. https://www.healthline.com/health/the-importance-of-play